| PERJANJIAN BARU
Perjanjian Baru ialah kitab-kitab atau tulisan-tulisan yang
datangnya sesudah Nabi Isa, apakah itu sepuluh, ataukah
mungkin ratusan tahun sesudahnya. Perjanjian Baru terdiri
atas dua bagian, yaitu Injil-injil dan surat-surat kiriman.
Isi Perjanjian Baru ialah:
1. Injil yaitu Injil-injil Matius, Markus, Lukas dan Yahya,
Termasuk pula dalam injil Lukas ialah Kisah Rasul-Rasul,
yaitu tulisan Dr. Lukas, tabib pribadi Paulus, tentang
diri Paulus.
2. Surat-surat kiriman (oleh Paulus) terdiri dari
14 surat banyaknya:
Surat kiriman kepada orang Rum
Surat kiriman kepada orang Korintus I & II
Surat kiriman kepada orang Galatia
Surat kiriman kepada orang Epesus
Surat kiriman kepada orang Pilipi
Surat kiriman kepada orang Kolose
Surat kiriman kepada orang Tesalonika I & II
Surat kiriman kepada sahabatnya Titus I & II
Surat kiriman kepada sahabatnya Pilemon
Surat kiriman kepada orang orang Ibrani
Surat dari Yakub, Petrus I & II, Yahya I, II, III dan V,
dimana yang ke-IV ini disebutkan wahyu kepada Yahya dan
sebuah dari Yehuda. Maka jumlah keseluruhannya ialah 27
buah, yaitu 5 buah Injil, termasuk kisah rasul-rasul, 22
buah surat kiriman, 14 diantaranya buah tangan Paulus.
Didalam kita menelaah Perjanjian Baru maka ada tiga
persoalan yang harus kita selesaikan yaitu: Satu atau
Tigakah Allah menurut Perjanjian Baru?
Manusia atau Tuhankah tokoh Yesus dalam Perjanjian Baru?
Masihkah Hukum Musa (Taurat) itu berlaku?
Untuk supaya kita dapat menyelaminya lebih mendalam baiklah
lebih dahulu kita cantumkan beberapa ayat-ayat Perjanjian
Baru, yang mungkin berguna dalam penyelidikan kita lebih
lanjut. Kita lihat sekarang:
1. Matius 5:17: Janganlah kamu sangkakan aku datang ke
dunia ini untuk merombak hukum Taurat atau kitab nabi-nabi,
bukannya aku datang untuk merombak kitab Taurat atau
nabi-nabi, melainkan untuk menggenapi.
2. Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami membatalkan
Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak
melainkan kami meneguhkannya.
3. Matius 4: 2: Setelah Yesus berpuasa 40 hari 40 malam
lamanya, maka iapun laparlah.
4. Yahya 3:16: Karena demikian Allah mengasihi dunia ini,
sehingga dikaruniakannya anaknya yang tunggal, supaya barang
siapa percaya akan dia jangan binasa, melainkan mendapatkan
hidup yang kekal.
5. Yahya 5:7: Karena tiga yang menjudi saksi di surga yaitu
bapa, firman dan rokhulkudus.
6. Galatia 3:10: Karena seberapa banyak orang yang
keadaannya melakukan syariat Taurat, ada dibawah kutuk
seperti tersurat: bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang
tiada tekun berbuat segala sesuatu yang tersurat didalam
kitab Taurat.
7. Markus 7:8: Hukum Allah kamu tinggalkan, dan hukum
manusia kamu turut.
8. Rum 3:28: Sebab itu kami sifatkan orang disebarkan oleh
sebab iman, bukan dengan melakukan syariat Musa.
9. Matius 23:8: Hanya ada satu saja bapamu ialah yang ada
didalam surga.
10. Galatia 2:17: Adakah Kristus Yesus itu pelayan dosa?
Mustahil.
Seperti Perjanjian Lama, maka kemungkinan besar, sebab
Perjanjian Baru ini ditulis pula oleh beberapa orang, maka
didalam Perjanjian Barupun kita banyak menjumpai
pertentangan-pertentangan, bahkan yang lebih prinsip, yang
lebih penting lagi dibanding dengan Perjanjian Lama. Kita
lihat sekarang:
1. Matius 5:17 dengan Galatia 3: 13, masing-masing berbunyi:
Jangan kamu sangkakan Aku (Yesus) datang kedunia ini untuk
merombak Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan
Maka Yesus sudah menebus kita daripada kutuk Taurat Musa
itu, dengan menjadikan suatu kutuk karena kita karena ada
tersurat: Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung
pada kayu.
2. Menurut Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami ini
membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali
tidak.
Menurut Rum 4:15: Taurat Musa itu mendatangkan murka,
siapa yang melakukan hukumnya, tiada dibenarkan.
(Kesimpulan: Taurat Musa memang tidak dibatalkan, tetapi ia
dianggap sebagai gudangnya kemurkaan Allah).
3. Menurut Markus 12:29: Dengarkanlah olehmu hai Israil,
adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan Yang Esa.
Menurut I Yahya 5:7: Karena ada tiga saksi disurga yaitu
bapa, firman dan roh kudus. Ayat ini diperjelas lagi dengan
Matius 28:19: Yesus menyuruh murid-muridnya pergi ke seluruh
bumi, membaptiskan orang dengan nama Bapa, dan Anak dan
Rokhulkudus. (Kesimpulan: Yesus memungkiri kata-katanya
sendiri, yaitu Tuhan yang Esa menjadi Tuhan yang tiga yaitu
Bapa, Anak dan Rokhulkudus.
4. Menurut Matius I: 1-16: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada
42. Menurut Lukas 3: 23-34: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada
55. (Kesimpulan: Kalau Matius benar maka Lukas salah; kalau
Lukas yang benar, lalu bagaimanakah dengan Matius? Lagipula
menurut Matius nenek Yesus ialah Yusuf, melalui keturunan
Soleman, menurut Lukas nenek Yesus ialah Heli, melalui
keturunan Natan).
5. Menurut Yahya 5:37: Yesus mengatakan: Maka bapa itu yang
sudah menyuruh aku, ia sendiri telah menyaksikan dari halku.
Kamu belum mendengar suaranya dan menampak dia.
Menurut Yahya 3:16: Allah berkata: Inilah anakku yang
kukasihi, kepadanyalah aku berkenan. (Kesimpuhan: Yesus
manusia atau Tuhan? Ia Rasul yaitu pesuruh Allah ataukah ia
Allah, seperti yang dikatakan oleh Yahya 1: 1).
Menurut Matius 10: 5-6: Ajaran Yesus khusus untuk bangsa
Yahudi saja. Menurut Matius 28:29: Ajaran Yesus untuk semua
orang, dikuatkan pula oleh kisah rasul-rasul 14:27.
(Kesimpulan: Ucapan Yesus tidak selamanya tepat, ia sesudah
bangkit dan kematiannya, berubah hatinya, mengubah ajarannya
dari khusus untuk bangsa Yahudi menjadi untuk segala bangsa
dan bahasa dan kaum).
7. Menurut Rum 3:31: Adakah kami membatalkan hukum Taurat?
Tidak, sekali-kali tidak. Menurut Rum 7:6: Tetapi sekarang
ini kita telah terlepas daripada hukum Taurat itu.
(Kesimpulan: Paulus memungkiri kata-katanya sendiri, ia
tidak menolak bahkan ia menggenapi Taurat, Tetapi ia
berlepas diri daripada Taurat, dus tidak mengakuinya lagi).
8. Menurut Matius 18: 4: Anak-anak bayi tidak berdosa,
hingga siapa yang menyambut kerajaan Allah seperti bayi-bayi
itu akan diterima.
Menurut Rum 5: 12: Semua manusia berdosa, termasuk
bayi-bayi yang tidak tahu apa-apa. Begitulah seterusnya,
masih ada berpuluh-puluh ayat-ayat lagi, yang bila kita
kutip semuanya, saya khawatir tidak dapat meneruskan
penulisan buku ini.
EMPAT PENULIS INJIL
Empat penulis Injil, didalam menulis Injilpun berbeda satu
dengan yang lainnya. Pernah saya ingat, pada suatu kali Ibu
saya menanyai Ayah mengapakah dalam Injil Lukas disebut ada
dua orang malaikat didalam kubur Yesus, sedangkan didalam
Markus hanya disebutkan ada seorang muda? Maka sambil
mengelus-elus kepalanya yang botak ia menjawab: Akh itu
bukan soal, mam, Matius dan Markus menuliskan berdasarkan
penglihatan masing-masing. Tetapi berdasarkan Rokhulkudus.
Mengenai penglihatan masing-masing ayah lalu menceriterakan
tentang syaithan dan jin, dimana si A bisa melihat si B
tidak. Maka percakapan selanjutnya lalu berkisar pada
pengalaman-pengalaman Ayah tentang Syaithan. (Eh, Kumaha
Eta, Aba?) Yang "bukan soal" bagi ayah, itu justru "menjadi
persoalan" bagi saya, sebab dengan simpang-siurnya wahyu
Allah kepada rasul-rasulnya, akan lebih bersimpang siur pula
ummatnya, bahkan eksesnya sungguh-sungguh diluar dugaan dan
perhitunganNya dan kita. Baiklah mari kita teliti dahulu
betapa satu persoalan yang sama kadang-kadang ditulis oleh
penulis- penulis Injil dalam versi yang berbeda-beda. Kita
jumpai misalnya:
1. Peristiwa pertemuan Yudas Iskariot dengan Yesus ditaman
Getsemani:
a. menurut Matius 26:49: Yudas berkata: Assalamu alaikum.
b. menurut Markus 14:45: Yudas berkata: Ya Rabbi, Ya Rabbi.
c. menurut Lukas 22: 47: Yudas tidak berkata apa-apa.
d. menurut Yahya 17:6: Yudas tidak sempat berkata
sebab jatuh.
2. Pemarangan seorang hamba imam besar:
a. Menurut Matius 26:51: Seorang DIANTARA MURID YESUS.
b. Menurut Markus 15:17: Seorang DIANTARA SEGALA ORANG.
c. Menurut Lukas 22:50: Seorang DIANTARA MEREKA ITU.
d. Menurut Yahya 17:10: Yang memarang ialah PETRUS.
3. Perihal jawaban dan sangkalan Petrus.
a. Menurut Matius 26:71-74:
(1) Tiada aku mengerti.
(2) Tiada aku kenal orang itu.
(3) Tiada aku kenal orang itu.
(sambil bersumpah, maka ayampun berkokoklah).
b. Menurut Markus 14:66-72:
Jawaban ke-1: Aku tiada mengerti dan tahu akan
perkataanmu (ayam berkokok), ke-2: Tidak aku kenal
orang yang kamu katakan itu (ayampun berkokoklah)
jawaban ke-3 ...?
c. Menurut Lukas 22: 57-60:
Jawaban ke-1: Hai perempuan, aku tidak,
jawaban ke-2: Hai orang, aku tidak,
jawaban ke-3: Hai orang, aku tidak mengerti apa
yang engkau katakan itu (ayampun berkokoklah...)
d. Menurut Yahya 18:26, 25, 17:
Jawaban ke-1: bukan; ke-2: bukan; ke-3: .. ...?
(lalu ayampun berkokoklah).
4. Perihal kunjungan murid-murid Yesus ke kuburannya,
di hari Minggu pagi-pagi:
a. Menurut Matius 28:1-6: Perempuan perempuan itu bertemu
dengan malaikat yang menggolekkan batu kubur yang
mukanya seperti kilat, dan bercakap-cakap dengan
malaikat itu.
b. Menurut Markus 16:2-6: Mereka hanya menjumpai
orang muda.
c. Menurut Lukas 24:23-24: Perempuan-perempuan itu
berjumpa dengan 2 orang
d. Menurut Yahya 20:3-11: Petruslah yang berjumpa
dengan 2 malaikat, lalu memberitahukan kepada
perempuan-perempuan itu.
ULASAN DAN TANGGAPAN KITA
Menurut tanggapan ayah saya, maka hal ini bukanlah merupakan
"suatu apa-apa." Mungkin karena ayah saya sudah terlalu lama
dalam agama Kristen, sudah 33 tahun lamanya menjadi pendeta
yang tentunya sudah jauh mendalam daripada saya. Tetapi
menurut saya, maka hal ini malahan merupakan "suatu soal
besar" mengingat bahwa keempat penulis Injil itu adalah
manusia-manusia yang sudah dipenuhi dengan Rokhulkudus.
Rokhulkudus adalah oknum Allah ketiga yang sama juga
hakekatnya dengan Allah, atau Jibril menurut faham Islam.
Bertanyalah kita: Mengapakah manusia-manusia yang sudah
mendapat bimbingan Illahi itu masih pula "salah" menulis
didalam menanggapi sesuatu persoalan yang sama? Persoalan
yang mudah, yaitu pendengaran dan penglihatan. Salah
Rokhulkuduskah? Artinya Allah didalam memberikan wahyunya
memang dengan suatu rasa diskriminasi, atau rasa
membeda-bedakan? Maka tidaklah kita akan menolak, kalau
kemudian orang menyimpulkan, bahwa bukannya Allah yang salah
mewahyukan, melainkan penulis-pentilis itulah sendiri yang
menulis tiada dengan ilham rokhnya. Mereka menulis dengan
tangannya sendiri, bukan dengan bimbingan Allah. Dengan
demikian kontradiksi-kontradiksi dari ucapan Yesus, adalah
karena kekhilafan mereka, penulis-penulis ini, dus bukan
karena kelupaan Yesus sendiri. Lagi pula dalam penyelidikan
yang teliti, mereka, yaitu Matius c.s. bukanlah mutlak
murid-murid Yesus sendiri. Mereka, Lukas misalnya, adalah
malahan hanya seorang tokoh yang mengikuti tokoh lain yang
lebih besar pula, ialah Paulus. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar